Patricia Suzana Claudia Wijaya
00000008794
Dalam posting ini, saya akan membahas tentang kesesatan yang ada di
program Mata Najwa pada episode “Para Penantang Ahok” yang ditayangkan pada
tanggal 7 Oktober 2015. Ada beberapa kesesatan yang saya temukan dalam tayangan
tersebut, bukan hanya dari narasumber namun juga dari pewawancara yaitu Najwa
Shihab.
Satu
kesesatan yang terlihat jelas dari tayangan ini adalah Najwa cenderung berpihak
kepada Ahok. Dengan begitu, Najwa sering memberikan pertanyaan yang cenderung
menyudutkan narasumber. Contohnya ketika Marco Kusumawijaya mengatakan bahwa ia
akan menyelenggarakan pertemuan dengan rakyat karena hal itu sangat penting.
Najwa mempertanyakan apakah penting juga berhubungan dengan ketua DPR atau
anggota fraksi partai dan Marco mengiyakan, namun akan dimulai terlebih dahulu
dari warga. Setelahnya Najwa langsung mengatakan bahwa tidak penting (bertemu)
politisi sebenarnya, lebih penting warga. Tampak sekali ada makna lain yang
tersirat dari kalimat tersebut.
Dapat
dilihat juga dari semua narasumber yang ditanyai, semuanya terkesan menjawab
dengan bertele-tele. Ketika suatu pertanyaan dikeluarkan, untuk mencapai
jawaban narasumer berbicara tentang hal lain yang menyangkut pertanyaan. Namun
dari kata-kata narasumber dapat tersirat makna yang tidak dikatakan secara
langsung. Seperti ketika Sekertaris DPD partai PDI Perjuangan. Najwa menanyakan
apakah PDIP mendukung atau menentang Ahok. Narasumber tersebut menjawabnya
dengan kalimat yang berbelit-belit yang
tidak menyiratkan jawaban akan pertanyaan yang dikemukakan. Beliau
malahan membahas tentang siapakah wakli dari PDIP yang akan maju di Pemilu
DKI. Pada akhirnya ia menyinggung
tentang perilaku Ahok yang dikenal sebagai orang yang tegas dan blak-blakan.
Hal itu, menurut saya, cukup menunjukkan bahwa beliau tidak mendukung Ahok.
Jadi,
yang kesesatan yang saya tangkap dari tayangan ini bersifat Argumentum ad
Hominem (tu quoqe) karena Najwa secara tidak langsung menyerang dengan membuat
mereka terkesan meragukan mereka dan membuat mereka terlihat tidak lebih baik daripada Ahok.